Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan
pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang
ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Di dalam RPP
terdapat materi pembelajaran yang akan dipelajari. Pada postingan kali ini RPP
yang ditampilkan adalah RPP mengenai materi Pengetauan Dasar Peta dan Pemetaan
untuk kelas XII Semester 2 Mata Pelajaran Geografi.
Dalam
RPP tersebut juga terdapat media pembelajaran sebagai pendukung guru dalam
membantu proses pembelajaran, dan di dalam RPP Pengetahuan Dasar Peta dan
Pemetaan ini media pembelajaran yang dibuat untuk mendukung guru dalam
proses pembelajaran yaitu berupa PPT mengenai materi Pengetahuan Dasar Peta dan
Pemetaan. Di dalam PPT Pengetahuan Dasar Peta dan Pemetaan ini terdiri
dari materi pertama yaitu:
- Pengertian peta
- Jenis-jenis peta
- Fungsi dan tujuan
pembuatan peta
- Unsur-unsur/komponen peta
- Interpretasi ketampakan budaya pada peta
Di dalam PPT juga ditampilkan gambar yang
berkaitan dengan materi Pengetahuan Dasar Peta dan Pemetaan seperti:
- Gambar peta
- Gambar dari
komponen dan unsur-unsur peta
- Gambar peta
untuk interpretasi ketampakan budaya pada peta
Lalu di dalamPPT di bagian akhir ditampilkan tugas untuk siswa.
Berikut ini link untuk mendownload RPP materi Pengetahuan Dasar Peta dan Pemetaan
RPP PENGETAHUAN DASAR PETA DAN PEMETAAN
Materi dalam RPP tersebut adalah tentang pengetahuan dasar peta dan Pemetaan
Pengertian peta secara umum adalah gambaran dari permukaan bumi yang digambar pada bidang datar, yang
diperkecil dengan skala tertentu dan dilengkapi simbol sebagai penjelas.
2. Jenis-Jenis Peta
Peta dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian menurut karakteristiknya, antara lain sebagai berikut.
a. Berdasarkan Sumber Datanya
Berdasarkan sumber datanya, peta dikelompokkan menjadi dua, yaitu peta induk dan peta turunan.
1) Peta Induk (Basic Map)
Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan. Peta induk ini dapat digunakan sebagai dasar untuk pembuatan peta topografi, sehingga dapat dikatakan pula sebagai peta dasar (basic map). Peta
dasar inilah yang dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan peta-peta lainnya.
2) Peta Turunan (Derived Map)
Peta turunan yaitu peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan survei langsung ke lapangan. Peta turunan ini tidak bisa digunakan sebagai peta dasar.
b. Berdasarkan Isi Data yang Disajikan
Berdasarkan isi data yang disajikan, peta dibagi menjadi peta umum dan peta tematik.
1) Peta Umum
Peta umum yaitu peta yang menggambarkan semua unsur topografi di permukaan bumi, baik unsur alam maupun unsur buatan manusia, serta menggambarkan keadaan relief permukaan bumi yang dipetakan.
2)Peta Tematik
Peta tematik yaitu peta yang menggambarkan informasi dengan tema tertentu/ khusus. Misal peta geologi, peta penggunaan lahan, peta persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya. Salah satu
contoh peta tematik adalah peta penggunaan lahan. Peta penggunaan lahan merupakan peta yang khusus menunjukkan persebaran penggunaan lahan suatu wilayah yang dipetakan.
c.Berdasarkan Skalanya
Berdasarkan pada skalanya peta dibagi sebagai berikut.
1) Peta Kadaster/Peta Teknik
Peta ini mempunyai skala sangat besar antara 1 : 100 – 1 : 5000 Peta kadaster ini sangat rinci sehingga banyak digunakan untuk keperluan teknis, misalnya untuk perencanaan jaringan jalan, jaringan air, dan sebagainya.
2) Peta Skala Besar
Peta ini mempunyai skala antara 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000. Biasanya peta ini digunakan untuk perencanaan wilayah.
3) Peta Skala Sedang
Peta ini mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai 1 : 500.000.
4) Peta Skala Kecil
Peta ini mempunyai skala antara 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000.
5) Peta Geografi/Peta Dunia
Peta ini mempunyai skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000.
3. Fungsi dan Tujuan Pembuatan Peta
1) Fungsi Pembuatan Peta
Peta mempunyai beberapa fungsi di berbagai bidang, antara lain untuk:
a) menunjukkan posisi atau lokasi relatif (letak suatu tempat dalam hubungannya dengan tempat lain) di permukaan bumi,
b) memperlihatkan atau menggambarkan bentuk-bentuk permukaan bumi (misalnya bentuk benua, atau gunung) sehingga dimensi dapat terlihat dalam peta,
c) menyajikan data tentang potensi suatu daerah, dan
d) memperlihatkan ukuran, karena melalui peta dapat diukur luas daerah dan jarak-jarak di atas permukaan bumi.
2) Tujuan Pembuatan Peta
Tujuan pembuatan peta antara lain sebagai berikut:
a) membantu suatu pekerjaan, misalnya untuk konstruksi jalan, navigasi, atau perencanaan,
b) analisis data spasial, misalnya perhitungan volume,
c) menyimpan informasi,
d) membantu dalam pembuatan suatu desain, misal desain jalan, dan
e) komunikasi informasi ruang.
10 UNSUR/KOMPONEN
PADA PETA
a. Judul Peta
Judul peta harus menggambarkan isi dan karakteristik peta yang digambar. Pemberian judul peta tidak harus berada di atas, penempatannya bisa di mana saja selama tidak mengganggu makna dari peta, dan masih berada pada garis tepi peta. Dengan adanya judul, maka pembaca akan mengetahui isi peta tersebut. Misal, peta iklim, peta curah hujan, peta persebaran objek wisata, dan sebagainya.
b. Garis Tepi (Border)
Garis tepi atau border adalah garis yang terletak di bagian tepi peta dan ujung-ujung tiap garis bertemu dengan ujung garis yang berdekatan. Biasanya garis ini dibuat rangkap dua dan tebal.
c. Orientasi
Orientasi merupakan arah penunjuk mata angin. Pada peta biasanya arah mata angin menunjuk ke utara. Penempatan mata angin ini boleh di sembarang tempat, asal masih berada dalam garis tepi dan tidak mengganggu pembacaan peta.
d. Skala Peta
Skala peta menunjukkan perbandingan jarak, antara jarak di peta dengan jarak sebenarnya di lapangan. Misalnya, peta berskala 1 : 100.000 artinya tiap jarak 1 cm di peta sama dengan jarak 100.000 cm di lapangan.
e. Legenda
Legenda adalah keterangan mengenai simbol-simbol yang terdapat di dalam peta. Legenda biasanya terletak di sebelah kiri, kanan ataupun bawah dari peta yang digambar.
f. Garis Bujur dan Garis Lintang
Garis bujur dan garis lintang disebut juga dengan garis astronomi. Garis bujur biasanya ditunjukkan dengan satuan derajat.
g. Simbol Peta
Simbol merupakan tanda konvensional yang terdapat di dalam peta untuk mewakili keadaan sebenarnya yang ada di lapangan. Syarat-syarat simbol yang baik adalah:
1) kecil, agar tidak terlalu banyak memerlukan ruang pada peta,
2) sederhana, supaya mudah dan cepat digambar, dan
3) jelas, agar tidak menimbulkan salah tafsir bagi pembaca peta.
Secara garis besar, simbol-simbol yang digunakan pada peta tematik hanya mempunyai ketentuan-ketentuan menurut temanya saja. Umumnya tema tersebut mempunyai sifat kualitatif dan kuantitatif. Menurut artinya, simbol dibagi menjadi dua, yaitu simbol kualitatif dan kuantitatif.
1) Simbol Kualitatif
Simbol kualitatif menyatakan identitas atau melukiskan keadaan asli unsurunsur yang diwakilinya. Simbol ini mempunyai keuntungan yaitu, mudah untuk dikenali, sedangkan kekurangannya adalah simbol tersebut sulit untuk digambar. Simbol ini tidak menyajikan besar atau banyaknya unsur yang diwakilinya.
2) Simbol Kuantitatif
Simbol ini melukiskan keadaan aslinya dan menunjukkan besar atau banyaknya unsur yang diwakilinya. Umumnya pemetaan simbol kuantitatif menggunakan data-data statistik, sehingga sering disebut pemetaan statistik.
Berdasarkan bentuknya, simbol dibagi menjadi 3 sebagai berikut.
1) Simbol titik/dot, digunakan untuk menyatakan posisi atau lokasi suatu tempat. Simbol yang digunakan dapat berupa simbol pictorial (gambar) maupun huruf.
2) Simbol garis, digunakan untuk menggambarkan batas-batas administrasi, jalan, maupun sungai.
3) Simbol luas, digunakan untuk menunjukkan suatu tempat tertentu, seperti hutan atau rawa.
h. Lettering
Lettering adalah semua tulisan yang bermakna yang terdapat pada peta. Bentuk huruf meliputi huruf kapital, huruf kecil, kombinasi huruf kapital-kecil, tegak (Roman), dan miring (Italic). Beberapa contoh cara penulisan pada peta adalah sebagai berikut.
1) Judul peta ditulis dengan huruf kapital dan tegak.
2) Hal-hal yang berkaitan dengan air ditulis dengan huruf miring. Tulisan untuk sungai sejajar dengan arah sungai dan dapat terletak di atas atau di bawahnya.
3) Besar kecilnya huruf disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu memerhatikan unsur keindahan dan seni peta.
4) Tulisan nama ibu kota lebih besar daripada tulisan nama kota-kota lain.
i. Sumber Data dan Tahun Pembuatan
Sumber data dan tahun pembuatan perlu dimasukkan dalam peta agar bisadiketahui dari mana asal datanya dan tahun pembuatannya.
j. Warna Peta
Warna mempunyai peranan yang sangat penting dalam membedakan berbagai unsur yang terdapat dalam peta. Warna-warna tersebut antara lain:
1) hitam, warna ini digunakan untuk menunjukkan batas administrasi, lettering, maupun detail penghunian,
2) biru, warna ini digunakan untuk menunjukkan tubuh air, seperti sungai,danau, serta laut. Degradasi warna biru muda hingga biru tua mununjukkan tingkat kedalaman dari tubuh air. Semakin tua warna birunya, maka semakin dalam tubuh air tersebut,
3) hijau, warna ini digunakan untuk menunjukkan dataran rendah, vegetasi atau tumbuhan, serta hutan,
4) coklat, warna ini menunjukkan daerah yang mempunyai kemiringan lereng yang amat besar, misalnya dataran tinggi atau daerah pegunungan, dan
5) merah, warna ini digunakan untuk menunjukkan jalan raya atau untuk menunjukkan letak kota atau ibu kota.
Interpretasi Ketampakan Budaya pada Peta
Melalui sebuah peta dapat dikenali berbagai ketampakan bentang budaya yang ada di permukaan bumi. Ketampakan tersebut dapat dilihat melalui simbolsimbol yang ada, atau dengan melihat legenda yang ada dalam sebuah peta. Ketampakan bentang budaya yang dapat dilihat antara lain lokasi industri dan lokasi pertanian dari sebuah peta. Salah satu contoh ketampakan bentang budaya pada peta adalah lokasi industri dan lokasi pertanian.
1. Lokasi Industri pada Peta
Untuk menganalisis lokasi industri pada peta, kita dapat melihat pada contoh
peta rupa bumi berikut ini.
Peta lokasi industri Kec. Jaten Karanganyar
Dengan melihat peta di atas, dapat diketahui bahwa lokasi industri biasanya terletak di sepanjang jalan raya (kotak-kotak persegi panjang berwarna hitam pada peta adalah lokasi industri). Pemilihan lokasi industri tersebut, di samping letaknya strategis juga memudahkan dalam pendistribusian barang, karena tingkat keterjangkauan/aksesibilitasnya yang mudah.
2. Lokasi Pertanian pada Peta
Sampai saat ini Indonesia masih
dikategorikan sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduknya secara langsung maupun
tidak langsung masih
tergantung pada
usaha pertanian. Pengertian pertanian di sini masih didasarkan pada kegiatan bercocok tanam.
Lokasi pertanian letaknya bervariasi. Pertanian
dengan sistem ladang
biasanya dilakukan
secara berpindah-pindah dengan membuka lahan baru berupa hutan. Sistem pertanian ladang sebenarnya
merugikan karena dapat merusak hutan dan kesuburan tanah. Pertanian
dengan sistem tegalan biasanya
berada di
daerah pegunungan yang pertumbuhan tanamannya tergantung pada air hujan.
Sistem pertanian persawahan pada umumnya
berada di dekat permukiman
penduduk dan
daerah yang dekat dengan sumber air seperti sungai dan bendungan. Contohnya adalah sawah irigasi, sawah
lebak, dan sawah pasang
surut,
sedangkan sawah tadah hujan umumnya berada di daerah kering yang jarang terdapat sumber air. Sawah tadah hujan
hanya dapat ditanami pada
musim hujan,
sedangkan pada musim kemarau sawah tadah hujan dapat berubah fungsi menjadi tegalan. Pertanian
perkebunan dapat diusahakan di
daerah datar
dan pegunungan, tergantung dari persyaratan tumbuh jenis tanaman yang diusahakan, contohnya perkebunan teh
diusahakan di tempat yang tinggi
atau daerah
pegunungan.
Ketampakan
pertanian di peta disimbolkan dengan simbol area dengan berbagai warna yang berbeda. Warna hijau untuk
perkebunan, hijau gelap untuk
hutan,
dan bergaris untuk sawah. Berdasarkan pada peta rupa bumi dapat diketahui bahwa lahan pertanian ditunjukkan dengan warna biru muda dengan
petak-petak halus.
Biasanya lokasi
pertanian ini diapit dengan permukiman penduduk (ditunjukkan dengan warna kekuningan).
Peta Persebaran daerah Pertanian Kab. Sleman
EVALUASI
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat, padat, jelas dan benar!
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan interpretasi peta!
2. Jelaskan cara menginterpretasi lokasi pertanian pada peta umum!
3. Jelaskan cara menginterpretasikan lokasi industri pada peta umum!
4. Jelaskan mengapa pada interpretasi lokasi industri pada peta umum, lokasi
industri terletak dekat dengan jalan raya?
Sekian untuk RPP, materi dan evaluasi dari materi Pengetahuan Dasar Peta dan Pemetaan..
Semoga bermanfaat...